Jumat, 29 Maret 2013

Jangan Terlalu Bersusah Payah (ngoyo) dalam Mengejar Dunia

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
bismillahirrahmanirrahim


Alhamdulillah, kali ini saya akan menyampaikan sedikit ilmu yang saya dapatkan dari pengajian yang saya ikuti di Ustadz Taufiqurrahman, Medono, Pekalongan.


Kali ini akan dibahas mengenai akhirat yang lebih baik dari dunia.


Ada beberapa alasan mengapa akhirat lebih baik dari dunia:


  1. Akhirat merupakan Darul Baqa atau Tempat yang abadi   
  2. Akhirat merupakan tempat mukim kita umat manusia yang sebenarnya
Untuk mendapatkan akhirat yang bahagia, harus dilakukan dengan usaha yang keras, giat, dan sungguh-sungguh. Akhirat bukan gratisan yang dapat kita dapatkan tanpa usaha apa-apa.


Berbeda dengan dunia, kita tidak perlu terlalu sungguh-sungguh atau ngoyo dalam mencari dunia. Karena rezeki di dunia memang sudah diatur oleh Allah SWT, sudah ditentukan sejak kita di dalam kandungan


Nasib di dunia telah ditentukan oleh Allah SWT, tidak bakalan keliru. Walaupun tidak dicari kalau sudah rezekinya pasti akan sampai. Misalnya, saat kita tidur, kita tidak melakukan apa-apa. Namun, ketika bangun kita ditawari makan bakso atau makanan lainnya. hal ini biasa terjadi. Ini menjadi bukti jika rezeki kalau sudah waktunya akan datang dengan sendirinya. 


Contoh lain, banyak orang yang tidak bekerja keras tapi rezekinya banyak, tapi orang yang bekerja keras siang malam, dari kepala jadi kaki, kaki jadi kepala tetap saja kekurangan. Jadi ngoyo atau tidaknya dalam mencari dunia tidak berpengaruh terhadap rezeki yang didapatkan.



Berbeda dengan Ilmu dan/atau amal, kita disuruh bersungguh-sungguh atau ngoyo untuk mendapatkannya. Kita tidak bisa hanya berdiam diri terus tiba-tiba mendapatkan ilmu menghafal Quran misalnya, atau bisa mengetahui ilmu-ilmu lainnya. kita harus berusaha keras untuk mendapatkan ilmu, karena Allah memberikan rezeki tetapi tidak sepenuhnya memberikan ilmu. Begitu pula dengan amal, kita harus bersungguh-sungguh dalam mendapatkannya. Tidak mungkin kita tidur habis isya terus bangun jam enam pagi dalam keadaan sudah solat subuh. Begitu pula dengan amalan-amalan lainnya kita harus bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya.



Banyak orang berpendapat kalau kita harus kerja keras atau ngoyo dalam mencari dunia. Mereka berpedoman dengan hadits berikut:


Bekerjalah engkau untuk kepentingan duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan bekerjalah engkau untuk kepentingan akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok


Ungkapan ini ada yang bilang hadits, ada yang bilang perkataan sahabat. Tapi itu bukan masalahnya.



Padahal kalau kita cermati, hadits/ungkapan tersebut malah menyuruh kita untuk bersegera dalam meraih akhirat karena seakan-akan akan mati besok, berbeda dengan dunia, kita tidak perlu terlalu bekerja keras. jadi misal hari ini tidak selesai, masih ada hari esok.



Selain itu orang yang menganggap harus ngoyo untuk mengejar dunia berpedoman pada firman Allah SWT,


“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11


Memangnya kita siapa dan bisa apa mau mengubah nasib yang sudah ditentukan Allah. 



Firman tersebut maksudnya, Sesungguhnya Allah memberikan nikmat dan rezeki kepada seluruh umat manusia. Tergantung manusianya sendiri memandang rezeki tersebut. Jika kita bersyukur maka akan bertambah nikmat Allah dan selalu merasa cukup. Namun, jika kita kufur maka seolah-olah merasa hanya sedikit nikmat yang Allah berikan dan tidak merasa cukup.



Alasan yang pasti mengapa orang terlalu bersemangat dan ngoyo dalam mencari dunia karena PANJANG ANGAN-ANGAN. Dan satu-satunya obat agar kita tidak PANJANG ANGAN-ANGAN yaitu dengan MENGINGAT MATI.


Masalah di dunia ini memang tidak akan selesai, makanya masalah itu bukan diselesaikan tetapi harus dihadapi. Karena selesainya masalah di dunia itu adalah Mati.



Demikian yang dapat saya sharing kepada saudara2... mudah-mudahan hal ini menjadi manfaat karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.


Akhirnya sesungguhnya kebenaran yang sejati hanya milik Allah, dan kesalahan adalah dari diri saya sendiri. Terima kasih..



Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


4 komentar:

  1. alhamdulillah bermanfaat sekali gan informasi yang ente dapet di pengajian semoga kita semua bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. https://nadiaqu.wordpress.com/bagaimana-cara-bersyukur-oleh-quraish-shihab/

      Check ksini gan 😊✌

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus